Fungsi dan peranan media pengajaran
Setelah memahami pengertian media pengajaran secara jelas kita harus memahami pula istilah-istilah yang memiliki pengertian hampir sama dengan media pengajaran yaitu alat pengajaran dan alat peraga. Hal ini sesuai dengan ungkapan dari B. Suryo Subroto (1984) yang menyebutkan bahwa terdapat 3 macam sarana pendidikan yaitu alat pelajaran, alat peraga, dan media pengajaran.
Fungsi Media Pengajaran
Secara umum media berfungsi sebagai :
- Alat bantu untuk mewujudkan situasi belajar mengajar yang efektif
- Bagian integral (keterpaduan) dari keseluruhan situasi mengajar
- Meletakkan dasar-dasar yang konkret dari konsep yang abstrak sehingga dapat mengurangi pemahaman yang bersifat verbalisme
- Membangkitkan motivasi belajar peserta didik
- Mempertinggi mutu belajar mengajar
- Adapun fungsi media pengajaran menurut Derek Rowntrie (1982) adalah:
- Engange the student’s (membangkitkan motivasi belajar)
- Recall earlier learning (mengulang apa yang telah dipelajari)
- Provide new learning stimuli (menyediakan stimulus belajar)
- Activate the student’s response (mengaktifkan respon peserta didik)
- Give speedy feedback (memberikan balikan dengan cepat)
- Encourage appropriate practice (menggalakkan latihan yang serasi)
Peranan Media Pengajaran
Media dapat digunakan dalam proses belajar-mengajar dengan 2 arah cara :
- Dependent media yaitu sebagai alat bantu mengajar. Sebagai alat bantu, efektivitas media ini sangat tergantung pada cara dan kemampuan guru yang memakainya. Contoh: slide transparasi
- Independent media yaitu sebagai media belajar yang dapat digunakan sendiri oleh siswa. Contoh: radio, tv, video, film, modul.
Fungsi media dalam pembelajaran
Media memiliki beberapa fungsi, diantaranya:
- Mengatasi keterbatasan pengalaman yang dimiliki oleh para peserta didik.
- Dapat melampaui batasan ruang kelas.
- Memungkinkan adanya interaksi langsung antara peserta didik dengan lingkungannya.
- Menghasilkan keseragaman pengamatan
- Dapat menanamkan konsep dasar yang benar, konkret, dan realistis
- Media membangkitkan keinginan dan minat baru
- Media membangkitkan motivasi dan merangsang anak untuk belajar
- Memberikan pengalaman yang integral/menyeluruh dari yang konkret sampai dengan abstrak.
- Anggani Sudono mengemukakan bahwa fungsi media pembelajaran/sumber belajar:
- Memberikan kesempatan berasosiasi kepada anak untuk mendapatkan dan memperkaya pengetahuan dengan menggunakan berbagai alat, buku, narasumber atau tempat.
- Meningkatkan perkembangan anak dalam berbahasa melalui komunikasi dengan mereka tentang hal-hal yang berhubungan dengan sumber belajar.
Secara rinci, fungsi media dalam proses pembelajaran adalah sebagai berikut:
- Menyaksikan benda yang ada atau eristiwa yang terjadi pada masa lampau. Dengan perantaraan gambar, potret, slide, film, video, atau media yang lain, siswa dapat memperoleh gambaran yang nyata tentang benda/peristiwa sejarah.
- mengamati benda/peristiwa yang sukar dikunjungi, baik karena jaraknya jauh, berbahaya, atau terlarang. Misalnya, video tentang kehidupan harimau di hutan, keadaan dan kesibukan di pusat reaktor nuklir, dan sebagainya.
- memperoleh gambaran yang jelas tentang benda/hal-hal yang sukar diamati secara langsung karena ukurannya yang tidak memungkinkan, baik karena terlalu besar atau terlalu kecil. Misalnya dengan perantaraan paket siswa dapat memperoleh gambaran yang jelas tentang bendungan dan kompleks pembangkit listrik, dengan slide dan film siswa memperoleh gambaran tentang bakteri, amuba, dan sebagainya.
- mendengar suara yang sukar ditangkap denga telinga secara langsung. Misalnya, rekaman suara denyut jantung dan sebagainya.
- mengamati dengan teliti binatang-binatang yang sukar diamati secara langsung kerena sukar ditangkap. Dengan bantuan gambar, potret, film atau video siswa dapat mengamati berbagai macam serangga, burung hantu, kelelawar, dan sebagainya.
- mengamati peristiwa-peristiwa yang jarang terjadi atau berbahaya untuk didekati. Dengan slide, film, atau video siswa dapat mengamati pelangi, gunung meletus, pertempuran, dan sebagainya.
- mengamatin dengan jelas benda-benda yang mudah rusak/sukar diawetkan.
- dengan menggunakan model/benda tiruan siswa dapat memperoleh gambaran yang jelas tentang organ-organ tubuh manusia seperti jantung, paru-paru, alat pencernaan, dsb.
- dengan mudah membandingkan sesuatu. Dengan bantuan gambar, model atau foto siswa dapat dengan mudah membandingkan dua benda yang berbeda sifat ukuran, warna, dsb.
- dapat melihat secara cepat suatu proses yang berlangsung secara lambat. Dengan video, proses perkembangan katak dari telur sampai menjadi katak dapat diamati hanya dalam waktu beberapa menit. Bunga dari kuncup sampai mekar yang berlangsung beberapa hari, dengan bantuan film dapat diamati hanya dalam beberapa detik.
- dapat melihat secara lambat gerakan-gerakan yang berlangsung secara cepat. Dengan bantuan film atau video, siswa dapat mengamati dengan jelas gaya lompat tinggi, teknik loncat indah, yang disajikan secara lambat atau pada saat tertentu dihentikan.
- mengamati gerakan-gerakan mesin/alat yan sukar diamati secara langsung. Dengan film atau video dapat dengan mudah siswa mengamati jalannya mesin 4 tak, 2 tak, dsb.
- melihat bagian-bagian yang tersembunyi dari suatu alat. Dengan diagram, bagan, model, siswa dapat mengamati bagian mesin yang sukar diamati secara langsung.
- melihat ringkasan dari suatu rangkaian pengamatan yang panjang/lama. Setelah siswa melihat proses penggilingan tebu atau di pabrik gula, kemudian dapat mengamati secara ringkas proses penggilingan tebu yang disajikan dengan menggunakan film atau video (memantapkan hasil pengamatan)
- dapat menjangkau audien yang besar jumlahnya dan mengamati suatu objek secara serempak. Dengan siaran radio atau televisi ratusan bahkan ribuan mahasiswa dapat mengikuti kuliah yang disajikan seorang profesor dalam waktu yang sama.
- dapat belajar sesuai dengan kemampuan, minat, dan temponya masing-masing. Dengan modul atau pengajaran berprogram, siswa dapat belajar sesuai dengan kemampuan, kesempatan, dan kecepatan maisng-masing.
REFERENSI
- Sadiman, Arif.dkk. 2007. Media Pendidikan: Pengertian, Pengembangan dan Pemanfaatannya. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada
- Ibrahim, H, dkk. 2000. Media Pembelajaran. Malang: Universitas negeri Malang
- Widyadani, SB. 2008. Media dan pembelajarannya. Bandung: CV media Perkasa
Semoga bermanfaat
Zainal Hakim
** Bebas disunting dengan menyebutkan sumber **