Teori belajar kognitivisme
Kerangka kerja atau dasar pemikiran dari teori pendidikan kognitivisme adalah dasarnya rasional. Teori ini memiliki asumsi filosofis yaitu the way in which we learn ( Pengetahuan seseorang diperoleh berdasarkan pemikiran ) inilah yang disebut dengan filosofi Rationalisme. Menurut aliran ini, kita belajar disebabkan oleh kemampuan kita dalam menafsirkan peristiwa atau kejadian yang terjadi dalam lingkungan.
Teori Kognitivisme berusaha menjelaskan dalam belajar bagaimanah orang-orang berpikir. Oleh karena itu dalam aliran kognitivisme lebih mementingkan proses belajar dari pada hasil belajar itu sendiri.karena menurut teori ini bahwa belajar melibatkan proses berpikir yang kompleks.
Jadi menurut teori kognitivisme pendidikan dihasilkan dari proses berpikir ( dalam Sukarjo, 2009 :50).
Implikasinya terhadap pendidikan adalah sebagai berikut : ( dalam Baharudin & Wahyuni, 2008)
- Perlakuan individu didasarkan pada tingkat perkembangan kognitif peserta didik.
- Motivasi berasal dari dalam diri individu (intrinsik) yang timbul berdasarkan pengetahuan yang telah dikuasai peserta didik.
- Tujuan kurikuler difokuskan untuk mengembangkan keseluruhan kemampuan kognitif, bahasa, dan motorik dengan interaksi sosial berfungsi sebagai alat untuk mengembangkan kecerdasan.
- Bentuk pengelolaan kelas berpusat pada peserta didik dengan guru sebagai fasillitator.
- Mengefektifkan mengajar dengan cara mengutamakan program pendidikan yang berupa pengetahuanpengetahuan terpadu secara hierarkis.
- Partisipasi peserta didik sangat dominan guna meningkatkan sisi kognitif peserta didik.
- Kegiatan belajar peserta didik mengutamakan belajar untuk memahami dengan cara insight learning.
Tujuan umum dalam pendidikan adalah untuk mengembangkan sisi kognitif secara optimal dan kemampuan menggunakan kecerdasan secara bijaksanan.
** Bebas disunting dengan menyebutkan sumber **