Hububungan Kebijakan pendidikan sekolah Terhadap Proses Pembelajaran
Keberhasilan suatu sekolah merupakan ukuran bersifat mikro yang didasarkan pada tujuan dan sasaran pendidikan pada tingkat sekolah sejalan dengan tujuan pendidikan nasional serta sejauh mana tujuan itu dapat tercapai pada periode tertentu sesuai dengan lamanya pendidikan yang berlangsung disekolah.
Sebagai suatu organisasi,sekolah memiliki unsur atau komponen yang berfungsi dan saling berhubungan dalam mencapai tujuan sekolah. Komponen-komponen tersebut terdiri dari kepala sekolah,wakil kepala sekolah,guru-guru,karyawan,supervisor dan siswa. Ada pula unsur sarana dan prasarana,termasuk fasilitas dan finansial sekolah di samping komponen kurikulum pendidikan sebagai pedoman bagi proses pengajaran dan pembelajaran. semua aktivitas pembelajara,manajemen,kepemimpinan,layanan bimbingan dan pembinaan murid kecuali dipengaruhi kekuatan internal sekolah juga dipengaruhi kekuatan eksternal dari masyarakat untuk menentukan mutu lulusan dan layanan sekolah.(Syafrudin,2008:103)
Peranan sekolah sangat strategis dan menetukan kualitas generasi masa depan. Inti dari kegiatan sekoalah adalah menedidik murid dalam berbagai ragam program akademik,keterampilan,kepribadian dan pengetahuan yang lainya. Untuk mencapai peningkatan dalam peningkatan kualitas pelajar penting untuk merancang pembelajaran yang baik.
Pengorganisasian pembelajaran yang selama ini eksis adalah sekolah sebagai suatu struktur yang berbeda dengan struktur organisasi lainya. Sebab struktur sekolah pada saat ini dirancang sebelum era reformasi dan otonomi daerah maka pengembangan seluruh komponen sekolah harus menjadi agenda para pengelola sekolah. Saat ini diperlukan pengembanga program akademik berbasis anak dan masyarakat.(Syafrudin,2008:106)
Pengelolaan sekolah harus menangani persoalan bahan-bahan pendukung pembelajaran. Guru juga harus dituntut memilih materi pembelajaran berdasarkan kebutuhan para pelajar. Para guru selalu disiplin mengajar,berdiskusi dan menyiapakan buku sumber belajar sebagai srategi pengaaran tapi hal itu butuh bahan ajar untuk keberhasi suatu pengajarnya. Bahan-bahan adalah bahan fisik yang diperlukan untuk menunjang terjadinya proses pembelajaran di sekolah guna membentuk siswa seutuhnya. Bahan-bahan tersebut adalah berupa sarana dan prasarana, alat-alat pendidikan/media, dan sumber pendidikan. Metode yaitu metode pembelajaran atau cara-cara, teknik, dan strategi yang dikembangkan sekolah dalam melaksanakan proses pendidikan.
Dijelaskan oleh Salisbury dalam Syafrudin (2008:107) dalam suatu organisasi sekolah yang berpusat kepada pelajar dan pembelajaran maka pelajar menjadi aktor utama,dengan para guru memberikan bimbingan dan bantuan para pelajar untuk mengakses informasi dan materi pembelajaran yang dibutuhkan. Setiap pelajar harus membuat rencana materi pembelajaran mereka dan tujuan sebagai bahan yang diputuskan oleh guru secara bersama dengan para pelajar dan orang tua. Penenrapan pembelajaran tuntas tidak hanya memerlukan permulaan pada saat menyiapkan tugas pembelajaran. Tetapi juga harus dapat menentukan pelajaran selanjutnya setelah menyelesaikan yang mereka tetapkan sebagai bahan pelajaran permulaan.
Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa hubungan kebijakan pendidikan sekolahsekolah terhadap proses pembelajaran adalah kebijakan pendidikan sekolahsekoalah dapat dilaksanakan dengan baik dan dapat ditaati oleh semua unsur-unsur sekolah maka proses pembelajaran pun akan berjalan dengan baik dan tujuan pembelajaran pun akan tercapai secara maksimal.
** Bebas disunting dengan menyebutkan sumber **