Kelebihan dan Kekurangan E-Learning
Kelebihan pembelajaran elektonik atau yang sering disebut e-learning antara lain yaitu :
- Tersedianya fasilitas e-moderating dimana pengajar dan siswa dapat berkomunikasi secara mudah melalui fasilitas internet secara reguler atau kapan saja kegiatan berkomunikasi itu dilakukan tanpa dibatasi oleh jarak, tempat, dan waktu.
- Pengajar dan siswa dapat menggunakan bahan ajar yang terstruktur dan terjadwal melalui internet.
- Siswa dapat belajar (me-review)bahan ajar setiap saat dan dimana saja apabila diperlukan mengingat bahan ajar tersimpan di komputer.
- Bila siswa memerlukan tambahan informasi yang berkaitan dengan bahan yang dipelajarinya, ia dapat melakukan akses di internet.
- Baik pengajar maupun siswa dapat melakukan diskusi melalui internet yang dapat diikuti dengan jumlah peserta yang banyak.
- Berubahnya peran siswa dari yang pasif menjadi aktif.
- Relatif lebih efisien. Misalnya bagi mereka yang tinggal jauh dari Perguruan Tinggi atau sekolah konvensional dapat mengaksesnya.
Sedangkan menurut Purbo (1998) dan Budi Raharjo (2002) dalam Jurnal Teknodik (April 2007) dikemukakan bahwa ada 3 (tiga) dampak positif penggunaan internet dalam proses pembelajaran yaitu :
- akses pada sumber informasi yaitu sebagai perpustakaan on line, sumber literatur, akses hasil-hasil penelitian, dan akses kepada materi pembelajaran.,
- akses kepada narasumber, dilakukan komunikasi tanpa harus bertemu secara fisik,
- sebagai media kerjasama, dilakukan untuk penelitian bersama atau membuat semacam makalah bersama.
Pemanfaatan internet untuk e-learning juga tidak terlepas dari berbagai kekurangan, seperti kritikan dari Bullen (2001), Bean (1997) antara lain disebutkan sebagai berikut :
- Kurangnya interaksi antara pengajar dan siswa atau bahkan antara siswa itu sendiri, bisa memperlambat terbentuknya values dalam proses belajar mengajar.
- Kecenderungan mengabaikan aspek akademik atau aspek sosial dan sebaliknya mendorong aspek bisnis atau komersial.
- Proses belajar dan mengajarnya cenderung ke arah pelatihan dari pada pendidikan.
- Berubahnya peran guru dari yang semula menguasai teknik pembelajaran konvensional, kini dituntut untuk menguasai teknik pembelajaran dengan menggunakan ICT (Information Communication Technology).
- Siswa yang tidak mempunyai motivasi belajar yang tinggi cenderung gagal.
- Tidak semua tempat tersedia fasilitas internet (berkaitan dengan masalah tersedianya listrik, telepon, dan komputer).
- Kurangnya mereka yang mengetahui dan memiliki keterampilan soal-soal
internet. - Kurangnya penguasaan bahasa komputer.
Semoga bermanfaat
Zainal Hakim
** Bebas disunting dengan menyebutkan sumber **