Pengertian dan tujuan pembelajaran
Pengertian tujuan pembelajaran
Menurut Robert F. Mager (1962) mengatakan bahwa tujuan pembelajaran adalah perilaku yang hendak dicapai atau yang dapat dikerjakan oleh siswa pada kondisi dan tingkat kompetensi tertentu.
Kemp (1977) dan David E. Kapel (1981) menyebutkan bahwa tujuan pembelajaran suatu pernyataan yang spesifik yang dinyatakan dalam perilaku atau penampilan yang diwujudkan dalam bentuk tulisan untuk menggambarkan hasil belajar yang diharapkan.
Henry Ellington (1984) bahwa tujuan pembelajaran adalah pernyataan yang diharapkan dapat dicapai sebagai hasil belajar. Sementara itu, Oemar Hamalik (2005) menyebutkan bahwa tujuan pembelajaran adalah suatu deskripsi mengenai tingkah laku yang diharapkan tercapai oleh siswa setelah berlangsung pembelajaran .
Meski para ahli memberikan rumusan tujuan pembelajaran yang beragam, tetapi semuanya menunjuk pada esensi yang sama, bahwa :
- tujuan pembelajaran adalah tercapainya perubahan perilaku atau kompetensi pada siswa setelah mengikuti kegiatan pembelajaran;
- tujuan dirumuskan dalam bentuk pernyataan atau deskripsi yang spesifik.
Yang menarik untuk digarisbawahi yaitu dari pemikiran Kemp dan David E. Kapel bahwa perumusan tujuan pembelajaran harus diwujudkan dalam bentuk tertulis. Hal ini mengandung implikasi bahwa setiap perencanaan pembelajaran seyogyanya dibuat secara tertulis (written plan).
Tujuan Pembelajaran Kognitif
Kawasan kognitif yaitu kawasan yang berkaitan dengan aspek-aspekk intelektual atau berfikir/nalar seperti pengetahuan, pengertian, dan keterampilan berpikir. Tujuan pembelajaran kognitif diharapkan siswa dapat:
- Mengetahui, yakni mempelajari dan mengingat fakta, kata-kata, istilah, peristiwa, konsep, aturan, kategori, metodologi, teori dan sebagainya.
- Memahami, yakni menafsirkan sesuatu, menterjemahkannya dalam bentuk lain, menyatakannya dengan kata-kata sendiri, mengambil kesimpulan berdasarkan apa yang diketahui, menduga akibat sesuatu berdasarkan pengetahuan yang dimiliki, dan sebagainya
- Menerapkan, yaitu menggunakan apa yang dipelajari dalam situasi baru,mentransfer.
- Menganalisis, yaitu menguraikan suatu keseluruhan dalam bagian-bagianuntuk melihat hakikat bagian-bagiannya serta hubungan antara bagian-bagian itu.
- Mensintesis, yaitu menggabungkan bagian-bagian dan secara kreatif membentuk sesuatu yang baru.
- Mengevaluasi, yakni menggunakan kriteria untuk menilai sesuatu.
Tujuan Pembelajaran Psikomotor
Kawasan psikomotor yaitu kawasan yang berkaitan dengan aspek-aspek keterampilan yang melibatkan fungsi sistem syaraf dan otot dan fungsi fsikis. Tujuan pembelajaran psikomotor, diharapkan agar peserta didik:
- Persepsi, mampu untuk memilah dan memilih bagia organ tubuh yang mau digunakan. Contoh : ketika kita akan bermain bola kita akan menyiapkan organ tubuh tangan dan kaki.
- Kesiapan, mampu untuk menyiapkan organ tubuh yang akan digunakan. (pemanasan)
- Gerakan terbimbing, mampu untuk dibimbing. Contoh : anak umur satu tahun perlu dibimbing untuk memakai celana, begitupun siswa perlu dibimbing untuk memahami suatu materi pembelajaran.
- Gerakan terbiasa, mampu belajar sendiri tanpa ada bimbingan. Contoh : anak umur 6 tahun tidak perlu dibimbing lagi untuk memakai celana. Begitupun siswa, tidak perlu dibimbing lagi untuk belajar, karena sudah terbiasa. Sehingga nantinya siswa dapat belajar mandiri.
- Gerakan kompleks, mampu luwes. Dalam 1 waktu siswa mampu mengerjakan banyak aktifitas. Misalnya, menghafal sambil menulis dalam keadaan berjalan.
- Penyesuaian, mampu menyesuaikan situasi dan kondisi. Misal, siswa berhadapan dengan gurunya, siswa tersebut mampu menyesuaikan dengan siapa ia berbicara, sehingga siswa tersebut tidak salah dalam berucap dan bertingkah laku.
- Kreativitas, mampu menciptakan pola gerakan baru/ gaya baru. Sifatnya khas, tidak dimiliki orang lain dan tidak meniru orang lain.
Adapun tujuan pembelajaran psikomotor yang lain yaitu agar siswa mampu :
- Melakukan gerakan fisik seperti berjalan, melompat, berlari, menarik, mendorong, dan memanipulasi.
- Menunjukan kemampuan perseptual secara visual, auditif, taktial,kinestetik,serta mengkordinasi seluruhnya.
- Memperlihatkan kemampuan fisik yang mengandung ketahanan kekutan,kelenturan, kelincahan dan kecepatan bereaksi
- Melakukan gerakan yang terampil serta terkordinasi dalam permainan, olahraga, dan kesenian
- Mengadakan komunikasi non-verbal, yakni dapat menyampaikan pesanmelalui gerak muka, gerakan tangan, penampilan, dan ekspresi kreatif seperti tarian.
** Bebas disunting dengan menyebutkan sumber **