Sejarah dan perkembangan periklanan
Reklame, advertentie atau yang sekarang lebih dikenal dengan iklan, mempunyai sejarah yang panjang. Iklan mulai dikenal pada jaman Yunani Kuno, utamanya digunakan untuk menyiarkan budak-budak yang lari dari majikannya, atau memberitahu akan dilangsungkannya pertandingan gladiator. Bentuk yang digunakan adalah dengan menyebarkan surat edaran (brosur). Namun lambat-laun sejalan dengan perkembangan teknologi informasi, di Inggris digunakan metode tulisan tangan dan mencetaknya di atas kertas-kertas ukuran besar. Penggunaan metode ini pun tentu saja masih sangat sederhana.Kemajuan teknologi mem produksi iklan baru dimulai pada abad ke-17, bersamaan dengan meluasnya penjualan buku-buku baru, dan surat kabar.
Sejak awal dikenalnya, periklanan telah mempunyai kaitan yang kompleks dengan berbagai perkembangan di bidang-bidang lain. Utamanya, antara bidang-bidang industri dan komunikasi, atau antara perdagangan dan informasi. Hal ini perlu diketahui, untuk memahami perubahan-perubahan tujuan, pengelolaan dan metode periklanan pada masing-masing zamannya.
Contoh paling baik tentang perubahan dan perkembangan metode periklanan dimulai saat terjadinya revolusi industri di Inggris, yang segera pula membawa perubahan di bidang komunikasi. Munculnya produk-produk manufaktur berskala-besar, telah menjadikan periklanan suatu kebutuhan mutlak bagi perkembangan ekonomi negara. Setelah revolusi industri, Inggris banyak memuat halaman-halaman surat kabarnya dengan iklan. Surat kabar- surat kabar yang paling menonjol di antaranya adalah The Times dan News of the World. Perkembangan kedua surat kabar ini tentu saja didorong pula oleh kemajuan teknologi percetakan saat itu.
Perkembangan periklanan saat itu pun umumnya terkait langsung dengan pertumbuhan perdagangan. Namun unsur perpajakan dalam periklanan ternyata berperan pula dalam mendorong ataupun menghambat perkembangannya. Bahkan terbukti memberi implikasi negatif pula pada surat kabar. Ketika tahun 1712 Inggris mengenakan pajak satu shilling untuk setiap penyiaran iklan, tindakan ini ternyata telah menghambat pertumbuhan surat kabar. Ketika tahun 1853 pajak iklan (stamp duty) dihapuskan, tiras dan distribusi surat kabar pun segera meluas. Dampak timbal-balik pun terjadi. Karena periklanan Inggris saat itu ternyata maju lebih pesat lagi. Hingga tahun 1850-an di Eropa, iklan belum sepenuhnya dimuat di surat kabar, tetapi masih banyak dalam bentuk publikasi-publikasi khusus, seperti liflet (leaflet), pamflet dan brosur. Setahun sebelumnya, memang surat kabar lokal Inggris dengan tegas menyatakan, bahwa "perkembangan ini kurang baik". Argumentasinya saat itu adalah, bahwa iklan adalah sarana untuk tujuan memperkenalkan barang-barang murah kepada pasar.(2) Ekspansi periklanan baru tampak jelas pada periode antara 1850-an hingga akhir abad ke-19. Tetapi itu pun masih mengikuti garis perkembangan industri pers.
Meskipun periklanan telah terbukti memberi andil besar pada perkembangan industri pers, sikap pers Inggris terhadap iklan sepanjang paruh kedua abad ke-19 itu, tetap sangat hati-hati. Para redaktur secara tegas memisahkan penempatan kolom-kolom iklan pada halaman-halaman surat kabar mereka. Begitu pula dengan jenis dan besarnya masing-masing iklan. Meskipun hal ini mengakibatkan bertambahnya penggunaan halaman khusus iklan. Para pengiklan, yang utamanya produsen-produsen obat, sabun atau rokok, dengan berbagai upaya mencoba membujuk para redaktur, tetapi kurang berhasil. Pada masa itu, belum ada perusahaan periklanan (biro iklan), sehingga pihak produsen mengurus sendiri segala kebutuhan periklanannya. Termasuk untuk menulis pesan iklan dan mengatur kampanye medianya.
** Bebas disunting dengan menyebutkan sumber **