Dalam membangun jaringan komputer di perusahaan/ organisasi, ada beberapa keuntungan yang dapat diperoleh dalam hal-hal resource sharing, reliabilitas tinggi, lebih ekonomis, skalabilitas, dan media komunikasi.
Topologi adalah istilah yang digunakan untuk mengambarkan bagaimana komputer terhubung dalam suatu jaringan. Secara umum, topologi dibedakan menjadi dua jenis yaitu topologi fisik dan topologi logika.
Client/Server biasa dideskripsikan sebagai network servers atau server-based. Sebagai definisi sederhana sebuah server adalah sebuah mesin (komputer) yang hanya berfungsi untuk melayani atau menjawab (dengan kata lain me-respond) permintaan client.
Seperti yang telah disebutkan diatas, komputer harus sepakat (agree) pada sebuah protocol yang digunakan agar semua tipe komunikasi dapat berlangsung. Berikut ini adalah beberapa contoh protokol yang sering digunakan dalam sebuah jaringan.
FDDI (Fiber Distributed Data Interface) atau sering disebut kabel serat-optik semakin lazim digunakan seiring dengan tuntutan peningkatan kecepatan transmisi. Jenis kabel ini terdiri atas kaca tipis atau filamen plastik, kurang-lebih selebar rambut m
Dalam perjalanan masa ARPAnet semakin besar, protocol yang digunakan pada waktu itu NCP(Network Communication Protocol) sudah tidak mampu menampung node computer yang sudah semakin besar. DARPA selanjutnya memberikan dana riset untuk masalah tersebut
Ada beberapa jenis ethernet yang secara umum terbagi atas dua bagian yaitu ethernet yang mempunyai kecepatan 10 Mbps dan Fast Ethernet yaitu ethernet yang mempunyai kecepatan 100 Mbps atau lebih.
Protocol dapat di misalkan sebagai 2 orang yang berasal dari bangsa yang berbeda akan berdilaog dan berkomunikasi, kemudian keduanya hanya dapat mengerti dan berbicara dengan bahasa kebangsaannya masing-masing
IP address atau alamat IP yang bahasa awamnya bias disebut dengan kode pengenal computer pada jaringan merupakan komponen vital pada internet, karena tanpa alamat IP seseorang tidak akan dapat terhubung dengan internet.
Komputer pada sebuah jaringan peer-to-peer dapat berfungsi sebagai sebuah client maupun sebagai sebuah server, jaringan peer-to-peer tidak memiliki kontrol terpusat (centralized control) pada sumber daya yang terbagi (shared resources). Semua peralat